TRANSPORTASI BERKELANJUTAN YANG HEMAT ENERGI

Beberapa tahun belakangan ini, sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar konsumsi energi diperkotaan yakni sebesar 23% dari emisi CO2 yang dihitung secara global pada tahun 2007. Adanya peningkatan akan kebutuhan transportasi, memberi dampak bagi pengeluaran emisi yang juga akan terus meningkat dimasa mendatang, kecuali ada langkah-langkah kebijakan yang tepat diperkenalkan. Transportasi yang tidak berkelanjutan atau tanpa pengaturan khusus dapat menyebabkan polusi udara, kebisingan, kecelakaan dan efek samping negatife lainnya yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Efek ini sangat relevan didaerah perkotaan, dimana saat ini sekitar 50% dari populasi dunia dari 6,9 miliar orang hidup di kota-kota, hal ini akan meningkat menjadi hampir 70% pada tahun 2050.
Guna mengantisipasi hal tersebut, perlu ada upaya atau langkah-langkah untuk mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi sitem transportasi yang dibutuhkan tidak hanya untuk alasan keamanan energi, tetapi juga untuk:
1.        Mengurangi beban iklim atau dampak perubahan iklim
2.        Mengurangi kebisinga
3.        Polusi udara
4.        Kemacetan dan dampak ekonomi kenaikan volume transportasi perkotaan.
Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi seperti:
1.   Tujuan dan perencanaan kebijakan dan solusi desain perkotaan harus mengurangi kebutuhan akan penggunaan mobil pribadi.
2.    Perencanaan dan perancangan bentuk perkotaan untuk mengurangi kebutuhan mobilitas adalah solusi jangka panjang untuk masalah yang dihadapi masyarakat.
3.     Sejak tiga puluh tahun yang lalu pembatasan penggunaan mobil dilakukan untuk melindungi lingkungan local dari:
a.         Bahaya asap
b.         Kebisingan dan degradasi visual
c.         Untuk mengurangi pengarus iklim dari gas rumah kaca

Lalu Lintas Dan Polusi
Sistem transportasi dikota ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan membangun jalan yang lebih karena solusi seperti itu tidak akan dapat memecahkan masalah. Kebutuhan untuk gerakan kota mengandalkan penggunaan lebih besar:
1.        Transportasi umum
2.        Bersepeda
3.        Berjalan (untuk setiap mobilitas yang diperlukan)
Delapan tujuan untuk mencapai kebijakan transportasi yang berkelanjutan (The Royal Commission on Environmental Pollution ,1994) :
1.    Untuk memastikan bahwa kebijakan transportasi yang efektif disemua tingkat pemerintah terintegrasi dengan kebijakan penggunaan lahan dan memberikan prioritas kepada meminimalkan kebutuhan untuk transportasi dan meningkatkan proporsi perjalanan dengan lingkungan kurang merusak mode.
2.     Untuk mencapai standar kualitas yang udara akan mencegah kerusakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
3.        Untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama di kota-kota, dengan mengurangi dominasi mobil dan truk dan menyediakan sarana alternatif akses.
4.    Untuk meningkatkan proporsi angkutan barang perjalanan dan pribadi dengan lingkungan kurang merusak mode dan untuk membuat penggunaan terbaik dari infrastruktur yang ada.
5.   Untuk menghentikan hilangnya lahan untuk mengangkut infrastruktur di daerah konservasi, budaya, pemandangan atau kemudahan nilai , kecuali penggunaan lahan untuk tujuan yang telah terbukti menjadi pilihan terbaik lingkungan praktis .
6.        Untuk mengurangi karbon dioksida transportasi emisi dari .
7.   Untuk Secara substansial Mengurangi infrastruktur Transportasi menuntut kayu dan tempat industri kendaraan pada bahan tidak terbarukan .
8.        Untuk mengurangi transportasi gangguan dari kebisingan.

Semoga bermanfaat

Waalaikum Salam Wr. Wbr.

Referensi :
1.        Fahmyddin A.T, ST. M.Arc


Komentar

Postingan Populer