ISU SOSIAL KOTA
ISU SOSIAL KOTA
Assalamu alaikun Wr. Wb.
Isu sosial kota sangat penting karena merupakan keberljutan atau sustainability dari kota. Secara umum keberlanjutan (sustainability) berarti kemampuan untuk menjaga dan mempertahankan keseimbangan proses atau kondisi suatu sistem, yang terkait dengan sistem hayati dan binaan.
Pada tahun 1989, World Commission on Environment dan Development (WCED) mempublikasikan Brundtland Report dalam dokumen Our Common Future mengenai pembangunan berkelanjutan yang selanjutnya dikenal dan diterima secara luas sebagai basis mengatur tata kehidupan dunia yang lebih berkelanjutan. Keberlanjutan (sustainability) didefinisikan sebagai “memenuhi kebutuhan pada masa kini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi pada masa mendatang” (to meet the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs). Prinsip penting lainnya dari definisi Brundtland Commission adalah kepentingan mengintegrasikan tiga pilar ekonomi, sosial dan lingkungan dalam mencapai tujuan keberlanjutan.
Jika dimensi ekonomi dan sosial dianggap dapat mewakili dan merepresentasikan tujuan dan kegiatan pembangunan maka keduanya perlu memiliki keterkaitan dengan dimensi lingkungan, termasuk sumberdaya alam. Pada hakekatnya keterkaitan (overlapping) ketiga pilar tidak sepenuhnya bersifat mutually exclusive, namun mampu menciptakan perkuatan satu dengan lainnya sebagaimana ditunjukkan gambar berikut:
Gambar Skema Interaksi Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Isu-Isu Sosial Kota
Beberapa isu sosial kota antara lain:
1. Pemerataan dan Keadilan sosial
a. Distribusi Income dalam sistem kota,
b. Distribusi lokasi perumahan dan kesempatan kerja
c. Akses kepada fasilitas kota
2. Kepadatan dan Kesemwrautan
a. Suatu keadaan akan dikatakan semakin padat bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya (Sarwono, 1992).
b. Situasi kota yang padat memaksa warga kota untuk bergerak lebih dinamis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. kota yang padat akan memancing tingkat kriminal yang tinggi.
d. Dengan semakin padatnya masyarakat juga semakin bertumbuhnya industry-industri,teknologi-teknologi maju,dan mulai tumbuhnya perumahan-perumahan yang illegal maka kesemrautan kota akan timbul satu persatu bahkan dapat mengakibatkan sesuatu yg merugikan baik masyarakat itu sendiri ataupun pemerintah.
3. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mememuhi kebutuhan dasar dalam kehidupannya. Hal ini bukan menjadi pilihan setiap orang, tapi ini merupakan keadaan yang tidak bisa dihindarinya.
4. Tunawisma atau gelandangan
Tunawisma adalah orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jembatan, taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api, atau berbagai fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai pembatas wilayah dan milik pribadi, tunawisma sering menggunakan lembaran kardus, lembaran seng atau aluminium, lembaran plastik, selimut, kereta dorong pasar swalayan, atau tenda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seringkali hidup dari belas kasihan orang lain atau bekerja sebagai pemulung.
5. Etnis Minoritas
Ada perbedaan penting antara kelompok etnis minoritas bahwa kebijakan perkotaan harus mencapai keseimbangan antara penargetan bantuan pada daerah kekurangan di satu sisi dan mendukung komunitas etnis minoritas di sisi lain.
6. wanita dan pemuda
Fasilitas publik merupakan sarana yang harus diberikan negara kepada warga negara untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan sebagai wadah interaksi sosial bagi warga Negara. Semua orang baik itu laki-laki perempuan berhak mengakses fasilitas publik. Karena di dalam fasilitas publik tersebut terdapat juga berbagai kepentingan dan kebutuhan yang ingin diakses oleh orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan adalah membuat fasilitas publik khusus untuk kaum perempuan dimana mereka merasa aman dan nyaman dalam menggunakan fasilitas tersebut.
7. Lansia dan orang yang berkebutuhan khusus
Untuk lansia dan orang yang berkebutuhan khusus juga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan fasilitas publik dalam kota dimana mereka merasa aman dan nyaman dalam menggunakan fasilitas tersebut.
· Lansia
· orang yang berkebutuhan khusus
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
SUMBER:
· Fahmyddin A.T.,ST,MArch
· http://fitriwardhono.wordpress.com/
Komentar