ISU LINGKUNGAN PERKOTAAN
Posting
kali ini akan membahas mengenai isu-isu lingkungan perkotaan yang merupakan kelanjutan
dari materi sebelumnya yaitu isu-isu sosial kota
Langsung
saja….
Isu Lingkungan Perkotaan
(URBANISASI)
Isu
lingkungan diperkotaan muncul karena aktifitas yang begitu padat yang terjadi
dikota yang dari hari-kehari terus meningkat. Hal ini diakibatkan oleh adanya
urbanisasi besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah orang yang berasal dari
desa menuju ke kota demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Urbanisasi
ini sendiri diakibatkan karena adanya perbedaan tingkat ekonomi antara desa
dengan kota, perbedaan pertumbuhan dan ketidak merataan fasilitas pembangunan
desa dan kota.
KotaDesa
Kebanyak orang melakukan urbanisasi untuk memperoleh
hidup yang lebih baik karena mereka berpikir di kota merupakan tempat
perputaran uang dan terdapat fasilitas yang baik dan lengkap.
A. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi itu sendiri
menurut:
1.
Ensiklopedi Nasional Indonesia urbanisasi adalah
suatu proses kenaikan proporsi jumlah
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
2.
Dr.
PJM Nas, Urbanisasi memiliki 2 pengertian yaitu :
a.
Suatu
proses pembentukan kota yang digerakkan oleh perubahaan struktural dalam
masyarakat sehingga daerah-daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian
yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun (melalui proses)
memiliki sifat kehidupan kota.
b.
Gejala
perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi,
sosial, dan psikologi.
B. Latar
belakang urbanisasi
1.
Negara
Industri maju
a.
Dimulai
sejak industrialisasi (titik tolak urbanisasi)
b.
penduduk
kota meningkat lebih lambat dibandingkan di negara berkembang sedangkan
pertumbuhan kota relatif lebih imbang (perbedaan titik besar), sehingga
"proses urbanisasi merupakan proses ekonomi".
|
Gambar
diatas menjelaskan bahwa dinegara industri yang maju kebanyakan orang melakukan
urbanisasi karena adanya lapangan pekerjaan yang tersedia dan membutuhkan
tenaga pekerja.
2.
Negara Sedang Berkembang
a.
Urbanisasi
pada negara berkembang dimulai sejak PD II
b.
Urbanisasi
merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju)
c.
penduduk
kota meningkat cepat sehingga urbanisasi terbagi rata, semakin besar kotanya, semakin
cepat proses urbanisasinya "proses urbanisasi bersifat demografi"
Gambar diatas menjelaskan bahwa dinegara yang sedang berkembang orang melakukan
urbanisasi ke kota maka terbentuklah industri.
C.
Dampak Positif dan Negatif
terjadinya Urbanisasi
Akibat
adanya urbanisasi tentu memiliki dampak positif dan negatif yang ditimbulkannya
1. Dampak Positif
a.
Usaha
pembangunan menyeluruh, tidak terbatas dari wilayah kota.
b. mempercepat kota sebagai pusat-pusat
sosial, ekonomi, industri / menekankan bahwa kota merupakan suatu "leading
Sector"dalam perubahan ekonimi, sosial, dan politik.
c.
variable
independen yang memajukan pembangunan ekonomi.
2.
Dampak
Negatif
a. Semakin minimnya lahan kosong
didaerah perkotaan
b. Menambah polusi di daerah perkotaan
(transportasi tidak terencana)
c. Resiko bencana alam
d. Penyakit sosial
e. Merusak tata kota
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari
urbanisasi yang merusak lingkungan hidup tentu memerlukan pengendalian
lingkungan seperti:
1. Upaya preventif (pembinaan, penyuluhan dan
penerangan kepada masyarakat luas)
2. Upaya represif (sanksi yang tegas terhadap
pelaku pencemaran lingkungan hidup)
Solusi
Konsep
Pengembangan Kota Hijau
Kota hijau adalah kota yang dibangun
tidak mengorbankan aset kota (terus-menerus menumpuk semua aset) : manusia,
lingkungan, dan sarana prasarana terbangun.
Ciri
- Ciri kota hijau
a.
Pemanfaatan
secara efektif dan efisien sumber daya air dan air
b.
mengurangi
limbah
c.
menerapkan
sistem transportasi
d.
menjamin
kesehatan lingkungan
e.
menyinergikan
lingkungan alami dan buatan berdasarkan perencanaan dan perancangan kota
berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi)
Atribut
Fisik kota Hijau
a.
green
planning and design (perencanaan dam perancangan kota yang beradaptasi pada
kondisi biofisik kawasan)
b.
green
Open space (mewujudkan jejaring ruang terbuka hijau)
c.
green
waste (usaha menetapkan 3 R (Reduce, Reuse, and Recycle)
d.
green
transportasion (pengembangan transportasi yang berkelanjutan / transportasi
massal)
e.
green
water ( efisiensi pemanfaatan sumber daya air)
f.
green
energy (pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan)
g.
green
building (pengembangan bangunan hemat energi)
h.
freen
community (kepekaan, kepedulian, dan peran aktif masyarakat dalam pengembangan
atribut kota hijau)
Komentar